Senin, September 07, 2009

Gempa itu terasa ” Nikmat ”

Maha Besar Alloh SWT, Tuhan Semesta Alam..

Teringat kemaren waktu terjadi gempa, kala itu kebetulan aku masih fesbukan, tiba2 kursiku goyang sendiri tanpa berfikir panjang gempa kah ini ?? kulihat air di dispenser yg tinggal separuh bergoyang-goyang. Ya, ini bener-bener gempa, aku coba keluar ternyata orang-orang kebanyakan sudah pada keluar rumah, kulihat tetangga sebelah menelpon dengan rasa panik, dan orang – orang sekitar terlihat begitu tegang wajahnya. Tapi aku malah tersenyum entah kenapa orang pada keluar justru aku malah masih didekat pintu, begitu gempa susulan kedua bergoyang, bukanya aku keluar lari atau gimana malahan aku tetep berdiri sambil memegang pintu, kurasakan gempa begitu kencang. Sungguh Alloh Maha Besar !!!, goyangan itu berasa nikmat sekali, jarang – jarang aku rasakan hal yang seperti ini. Hiburan gratis loh, daripada naik odong – odong (hehe.. ). Mungkin orang bertanya ” dasar gila!! , orang pada panik ketakutan kamu malah kenikmatan !! ”, ya.. nikmat sekali, karena disaat goyangan itu terjadi, berkali – kali kata istighfar dalam hati dan mulutku senantiasa terucap. Entah kenapa setelah gempa bukanya takut terjadi apa – apa malahan bersyukur seraya berucap Alhamdulillah... diri ini masih diberi kenikmatan iman & islam...
Setelah gempa kedua selesai, kuyakinkan tak ada gempa susulan. Kuhubungi keluarga dirumah, Alhamdulillah semua dalam keadaan baik, terimakasih ya Rabb. Langsung aku browse di kompas & detik. Ternyata getaran kerasa sampai dijakarta. Wah keren !!!...
Teringat kata sahabatku. Ternyata disemua tempat yang digoyang gempa hampir semua orang panik ketakutan, terutama mereka yg pernah mengalami kejadian serupa.
Tahukah anda apa yg membuat mereka ketakutan ???, mudah saja jawabanya mereka takut mendapat predikat / gelar ”Almarhum”, alias menghadap Yang Kuasa. Ck ck ck... mereka yg ketakutan banyak yang bertitle Sarjana, Doktor, Insinyur, bahkan Proffesor.
Tetapi saat kejadian berlangsung semua lupa akan gelarnya masing – masing. Bahkan ada konglomerat, bisnisman , pengusaha - pengusaha kaya. Mereka semua punya banyak harta, punya kekuasaan, tetapi pada saat gempa kemaren mereka bukan apa – apa. Mereka ketakutan, panik bahkan tak jarang ada yang shock.

Ya Alloh Yang Maha Pengampun, ampunilah dosa – dosa hambamu ini..
Apakah masih ada diantara anda yang takut dengan ” kematian”???. Jika jawabanya ”Ya”, maka cepat – cepatlah memohon kepada-Nya untuk diberi ampunan dan senantiasa berada dijalan-Nya. Ingatlah bahwa kematian adalah pasti datangnya, dan setiap orang akan bertemu dengannya, cepat atau lambat, jauh atau dekat waktunya akan tiba. Masihkah kita disibukkan dengan urusan dunia yang tidak akan pernah kita bawa ketika kita mendapat predikat ”Almarhum” kelak ???.
Mari kita perbaiki amalan kita, mumpung masih diberi kesehatan, kesempatan, harta, usia, dan masih hidup. Semua hanya titipan, pandai – pandailah menjaga dan merawat titipan yang Alloh berikan.

Lantas bagaimana dengan para korban gempa ???,
Teringat pesan Rasul nabi Muhammad SAW, bahwa bencana yang terjadi itu diakibatkan oleh ummat yang berpaling kepada-Nya. Jika ummat itu benar – benar beriman dan bertakwa niscaya yang terjadi bukanlah bencana, melainkan ujian seberapa besar keimanan dan ketaqwaan kita terhadan-Nya ?. Namun jika terjadi pada mereka yang lalai akan ajaran-Nya, maka hal itu tak lebih dari peringatan agar mereka kembali ke jalan-Nya. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Jika larut dalam sedih dan duka, maka celakalah kita, sebaiknya cepat – cepat introspeksi diri. Semut yang jatuh berkali – kali saja dia masih tetap mau bangkit tanpa mengeluh, apalagi kita yang diberi kelebihan akal. Harus bisa semangat menghadapi apapun dan semua yg terjadi pada diri kita.

Tahukah anda ??

Dengan datangnya musibah gempa, media elektronik, cetak dan sebagainya mendapatkan berkah karena mendapatkan berita yang menarik, sangat laku dijual. Dan mereka mendapatkan untung darinya. Dimana terdapat ribuan manusia yang terlibat didalamnya.

Dengan datangnya musibah gempa, maka makanan, susu, dan obat – obatan begitu laku keras, dan perusahaan pembuat makanan dan obat – obatan meraih untung darinya, dimana dalam perusahaan tersebut hidup beribu – ribu karyawan yang mencari nafkah darinya. Bukankah musibah tersebut mendatangkan rejeki tersendiri buat orang lain ??.

Dengan datangnya musibah gempa, bahan bangunan laku keras. Tukang bangunan , kontraktor, dan semua yang berkaitan dengannya memperoleh penghasilan, dimana didalamnya terlibat ribuan manusia yang mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.

Dengan datangnya musibah gempa, banyak orang bertaubat (bagi yang ingat) dimana ribuan orang merefleksikan diri, betapa kecilnya manusia, betapa tidak berartinya kesombongan, kecongkakan manusia dihadapan-Nya. Dan mereka semakin mengingat akan kuasa Alloh SWT (semoga kita juga senantiasa berdzikir). Dan ini merupakan Hidayah bagi mereka yang mau berfikir.. amin..

Dengan datangnya musibah gempa, bantuan berdatangan, sanak famili mendo’akan, semua bangsa bersimpati memberi perhatian. Betapa hal ini menguatkan kita bahwa silaturahmi dan arti persaudaraan itu sangat penting.

Dengan datangnya musibah gempa, kita menyadari bahwa hidup ini membutuhkan orang lain, hidup ini bersaudara. Tak pantas kita, memutuskan tali silaturahmi, menanamkan sifat permusuhan, dendam dan semua penyakit hati. Kita adalah satu kesatuan dalam agama Alloh, dalam negeri yg kita cintai.
Dan semua Hikmah yang mungkin kita tidak menyadari ada didalamnya...

Lantas apa yang harus kita lakukan ?

Apakah kita menunggu gempa mengunjungi keluarga kita ?
Apakah kita menunggu bencana menghancurkan segala yang kita impikan ?
Apakah kita menunggu musibah menghilangkan orang – orang yang kita cintai ?
Apakah kita menunggu peringatan dari Alloh datang baru kemudian kita tersadar....
Ternyata kita telah berada di jalan yang salah, kita tidak siap mati karena bekal – bekal kita masih sangat minim, amal – amal kita masih sangat dangkal..

Jangan tunggu sampai semua itu terjadi, mari perbaiki diri, selagi bencana belum datang (dan mudah-mudahan tidak akan pernah datang). Selagi semua yang kita miliki masih ada, selagi kesempatan masih banyak, selagi kita masih diberi kesehatan,dan pula selagi kita masih diberi ”hidup”.

Semoga Alloh senantiasa memberikan kita jalan yang lurus dan melindungi kita dari segala keburukan yang sedang dan akan terjadi pada diri kita... amin..